Showing posts with label AGAMA. Show all posts
Showing posts with label AGAMA. Show all posts

Monday, January 30, 2017

DOA SESUDAH MAKAN


LATIN :
Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa muslimiina

ARTI :
Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim.(HR.Abu Daud)

DOA SEBELUM MAKAN

LATIN :
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaar

ARTI :
Ya Allah berkahilah kami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka.(HR.ibnu as-sani)

DOA SESUDAH BANGUN TIDUR

LATIN :
Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru

ARTI :
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali. ( HR.Bukhari)

Sunday, January 29, 2017

Larangan Wanita Pergi Tanpa Mahram


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Apa yang dikatakan Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa yg dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (Al Hasyr : 7)

Yakni apa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam perin-tahkan kepadamu maka kerjakanlah dan apa yang dilarang-nya, jauhilah. Sesungguhnya beliau hanya memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kejelekan.

Ibnu Juraij berkata : “Apa yang datang kepadamu untuk taat kepadaku (Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam) maka kerjakanlah dan apa yang datang kepadamu untuk bermaksiat kepadaku maka jauhilah.”

Pengertian ayat di atas bersifat umum yakni mencakup semua perintah dan larangan, karena beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidaklah memerintahkan kecuali membawa kebaikan dan tidaklah melarangnya kecuali mengandung kerusakan (kebinasaan). (Lihat Al Manhiyat Al ‘Asyr Li An Nisa’ oleh Abi Maryam Majd Fathis Said hal. 7)

Maka dalam rangka mengerjakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Nabi-Nya, kami akan berusaha menukil beberapa hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan keterangan ulama yang berkaitan dengan judul di atas.

Bisa kita saksikan kenyataan di sekitar kita, semakin banyak kaum Muslimah mengadakan safar tanpa didampingi oleh mahramnya. Amalan semacam ini tak lain hanya akan membawa kebinasaan bagi wanita tersebut baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu agama Islam yang hanif memberikan benteng kepada mereka (kaum Muslimah) dalam rangka menjaga dirinya, kehormatannya, dan agamanya.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Janganlah wanita melakukan safar selama 3 hari kecuali bersama mahramnya.” (Hadits shahih, dikeluarkan oleh Bukhari 2/54, Muslim 9/106, Ahmad 3/7, dan Abu Dawud 1727) “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir melakukan safar (bepergian) selama satu hari satu malam yang tidak disertai mahramnya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya ia mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : “Janganlah seorang wanita melakukan safar kecuali bersama mahramnya dan janganlah seorang laki-laki masuk menjum-painya kecuali disertai mahramnya.” Kemudian seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah ! Sungguh aku ingin keluar bersama pasukan ini dan itu sedangkan istriku ingin menunaikan haji.” Maka bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : “Keluarlah bersama istrimu (menunaikan haji).” (Dikeluarkan hadits ini oleh Muslim dan Ahmad).

Wednesday, January 25, 2017

Kisah nabi ya'qub as


Nabi ya'qub as adalah putra nabi Ishaq as, ia adalah cucu dari nabi Ibrahim as,ibunya bernama rifqah binti A'zhar, dan nabi ya'qub memiliki saudara kembar yang bernama ishu.

Ishu tidak suka dengan nabi ya'qub as ia merasa iri kepada nabi ya'qub ia merasa ya'qub lebih disayangi oleh ibunya.
Ishu itu karena ya'qub yang diberkahi ayahnya dia selalu diberkahi dan didoaka agar dimudahkan rizkinya.
Ishu tidak mendapatkan kesempatan untuk didoakan oleh sang ayah dan ishupuh semakin benci terhadap ya'qub.

Ya'qub sedih terhadap sikap ya'qub padahal ya'qub menyayangi ishu,lalu ya'qub mengadu terhadap ayahnya Ishaq as akan tetapi nabi Ishaq telah tua dan ishaqpun tidak dapat memberikan jalan keluar.

Lalu babi Ishaq memerintah ya'qub untuk berhijrah pergi ke fadan Aram di Irak, disana ada saudara dari ibunya.
Nabi Ishaq menitip pesan kepada saudara ibunya yang bernama Laban ia adalah orang terpandang di Irak,
Ketika nabi ya'qub pergi ke Irak ia bertanya kepada penduduk lalu ia ditunjukan anaknya dari Laban.
Laku penduduk bertanya ke pada nabi ya'qub, siapakah gerangan dan asal dari mana ?
Lalu nabi ya'qub menjawab bahwa ia adalah anak dari saudara ayahnya Laban.
Kemudian nabi ya'qub pergi ke rumah Laban, setelah sampai nabi ya'qub pun bertemu dengan laban.
Merekapun saling berpelukan dengan rasa bahagia.
Lalu ya'qub menyampaikan pesan dari ayahnya agar dia dinikahkan dengan salah satu putri Laban,labanpun kemudian membaca pesan tersebut dan setelah membaca pesan tersebut Laban menyetujui putrinya menikah dengan nabi ya'qub, namun Laban memberikan syarat kepada nabi ya'qub agar memberikan maskawin dan nabi ya'qub harus bekerja kepada Laban selama tujuh tahun.

Monday, January 16, 2017

Dosa yang Tidak Diampuni Allah Walaupun dengan Taubat

Ada 6 dosa yang ternyata tidak terampuni sekalipun kita sudah bertaubat kepada Allah, jadi janganlah sekali-kali melakukan hal-hal dosa di bawah ini supaya kita tidak dibenci Allah dan justru bisa mendapatkan nikmat-Nya yang berlimpah. Allah SWT memang penuh ampunan, namun jika dosa-dosa seperti di bawah ini yang dilakukan oleh para umat-Nya, maka tidak ada kesempatan lagi. Lihat di sini apa saja dosa-dosa tersebut.

1. Melakukan Pembunuhan atas Para Nabi utusan Allah SWT
 Siapapun yang membunuh para Nabi yang menjadi utusan Allah tidak akan diberi ampunan tapi justru hendak dihukum bunuh juga dan kembali lagi kepada keputusan Allah, azab seperti apa yang akan cocok untuk diberikan kepada mereka. Ada utusan-utusan dari Rasulullah SAW yang memang sengaja disuruh untuk membunuh mereka yang mengejek dan juga menghina Allah dan Rasul-rasul-Nya pada waktu penubuhan Negara Islam Madinah.

2. Melakukan Sihir
 Perbuatan syirik tidak akan diterima taubatnya dihadapan Allah SWT, jadi bagi mereka yang mengamalkan sihir dan menjadi penyihir, tidak akan mendapat tempat di sisi Allah. Melakukan sihir merupakan salah satu dari 6 dosa tak diampunkan walaupun taubat karena taubatnya pun akan dianggap tidak layak oleh Allah SWT. Taubat tidak dianggap, maka orang tersebut bisa mengucapkan kembali kalimat Syahadat dan ia wajib untuk menyerah kepada kerajaan Islam untuk dihukum sesuai dengan hukum yang sewajarnya.

3. Mengambil Harta Anak Yatim secara Haram
 Untuk dosa satu ini, orang yang telah memakan harta anak yatim kudu membayar kembali segala harta yang sudah dimakannya. Kalau ia sudah menggunakan harta yang bukan miliknya itu, maka harta tersebut wajib dikembalikan kepada yang berhak dan memohon maaf kepada para anak yatim. Inilah salah satu dosa tak diampun walaupun taubat, dan ia baru boleh bertaubat kepada Allah jika perbuatannya sudah dimaafkan oleh anak yatim tersebut. Bila seandainya anak
yatim tidak memberikan maaf, maka sama saja dia mau bertaubat kepada Allah SWT berapa kalipun dosanya tidak akan dihapus.

4. Bersyirik atau Kedudukan Allah Disamakan dengan Makhluk
 Dosa syirik tentu tidak dapat ditoleransi karena Allah SWT telah disamakan atau diduakan dengan selainnya, entah itu melalui perbuatan yang disadar atau tidak, melalui percakapan atau melalui niat, dosa ini tidak bisa dihapus hanya dengan bertaubat. Kalimat Syahadat wajib diucapkannya kembali dan hukuman hudud perlu dilaksanakan oleh pemerintah Islam barulah amal ibadah orang tersebut akan diterima kembali oleh Allah SWT. Ini karena Allah telah diduakan.

5. Lari atau Tidak Ikut Serta dalam Jihad
 Apa lagi dari 6 dosa yang tidak diampun Allah? Jihad adalah di mana kalimah Allah SWT tengah diperjuangkan dan bagi yang lari dari medan ini, tidak ada kelayakan untuknya masuk syurga. Bahkan saat terjadi hal ini, Rasulullah SAW harus mendapatkan arahan Allah SWT lebih dulu untuk memberi maaf ke orang yang sudah lari dari medan jihad tersebut.

6. Memberi Tuduhan Pezina terhadap Wanita Sholeha
 Menuduh wanita sholeha berzina tentu bukan hal yang baik dan hendaklah si penuduh meminta maaf kepada wanita tersebut dan apabila si wanita telah memberi maaf, maka bolehlah bertaubat kepada Allah karena dosanya sudah dihapuskan. Namun apabila wanita sholeha tidak memberi maaf, ia tidak boleh bertaubat kepada Allah SWT dan dosanya tidak akan dihapus. Maka dari itu, ini menjadi termasuk di dalam 6 dosa yang tidak diampun Allah SWT walaupun dengan taubat.

Bentuk Siksaan Allah SWT Bagi Pezina

Dalam kitab Zabur tertulis, "Sesungguhnya para pezina itu akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi...”
ALLAH SWT berfirman:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Al-Isra’: 32)

Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat. (Al-Furgan: 68-70)

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (An-Nur: 2)

Para ulama berkata, “Ini adalah hukuman bagi pezina perempuan dan laki-laki yang masih bujang, belum menikah di dunia. Jika sudah menikah walaupun baru sekali seumur hidup, maka hukuman bagi keduanya adalah dirajam dengan bebatuan sampai mati. Demikian pula telah ternaskan dalam hadits dari Nabi bahwasanya jika hukuman qishash ini belum dilaksanakan bagi keduanya di dunia dan keduanya mati dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa zina itu, niscaya keduanya akan diadzab di neraka dengan cambuk api.

Dalam kitab Zabur tertulis, “Sesungguhnya para pezina itu akan digantung pada kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika mereka melolong karena pedihnya cambukan, malaikat Zabaniyah berkata, ‘Ke mana suara ini ketika kamu tertawa-tawa, bersuka ria dan tidak merasa diawasi oleh Allah serta tidak malu kepada-Nya.’”

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah beriman seorang pezina itu ketika berzina. Tidaklah beriman seorang pencuri itu ketika mencuri. Tidaklah beriman seorang yang menenggak arak itu ketika menenggaknya. Dan tidaklah beriman orang yang merampas harta yang tinggi nilainya –karena orang-orang memandangnya– itu ketika merampasnya.” (Diriwayatkan Ahmad, Al Bukhari, Muslim, Abu Awanah, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

Beliau juga bersabda,

“Apabila seorang hamba berzina akan keluarlah iman darinya. Keimanan itu seperti payung yang ada di atasnya. Kemudian jika ia berhenti dari perbuatan itu maka imannya akan kembali kepadanya.” (Diriwayatkan Abu Dawud, Al-Hakim, Al-Baihaqi dari Abu Hurairah)

Beliau juga bersabda, “Barangsiapa berzina atau meminum arak niscaya Allah mencabut keimanan dari dirinya sebagaimana manusia melepaskan baju dari kepalanya.” (Hadist dhaif diriwayatkan Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnul Jauzi dari Abu Hurairah)

Juga, “Tiga orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan dilihat serta disucikan, pun bagi mereka adzab yang pedih; seorang tua yang berzina, raja yang pendusta, dan orang miskin yang congkak.” (Diriwayatkan Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Mandah dari Abu Hurairah)

Abdullah bin Mas’ud ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Apakah dosa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?’ Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu.’ ‘Sungguh itu sangatlah besar. Lalu apa lagi?’ tanyaku kembali. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu membunuh anakmu karena takut kelak ia makan bersamamu.’ ‘Lalu apa lagi,’ tanyaku lagi. Beliau menjawab, ‘Yaitu kamu berzina dengan kekasih (maksudnya istri) tetanggamu.’ Maka Allah SWT menurunkan pembenaran dari sabda beliau dengan firman-Nya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan 
terhina, kecuali siapa saja yang bertaubat.” (Al-Furgan: 68-70) [Diriwayatkan Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Hibban dengan lafal ini. Dan diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Ahmad, tanpa menyebut ayat ini]

Perhatikan, bagaimana Allah telah menyertakan penyebutan zina dengan istri tetangga dengan menyekutukan Allah dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya kecuali dengan alasan yang dibenarkan syara’. Hadits ini tercantum dalam Bukhari dan Muslim.

lmam Bukhari meriwayatkan hadits tidur Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub. Dalam hadits itu disebutkan bahwa beliau SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan Mikail. Beliau berkisah, “Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat semisal ‘tannur’ bagian atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya luas. Dari situ terdengar suara gaduh dan ribut-ribut. Kami menengoknya, ternyata di situ banyak laki-laki dan perempuan telanjang. Jika mereka dijilat api yang ada di bawahnya mereka melolong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Jibril menjawab, ‘Mereka adalah para pezina perempuan dan laki-laki. Itulah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat.” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, dan Ahmad, dalam hadist panjang dari Samurah). Semoga Allah SWT melimpahkan ampunan dan kesejahteraan batin bagi kita semua.

Tentang tafsir bahwa Jahannam itu ‘ia memiliki tujuh pintu‘ (Al-Hijr: 44), Atha’ berkata, “Pintu yang paling hebat panas dan sengatannya dan yang paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi para pezina yang berzina setelah mereka tahu keharamannya.”

Makhul ad-Dimasyqiy berkata, “Para penghuni neraka mencium bau busuk berkata, “Kami belum pernah mencium bau yang Iebih busuk dari bau ini’. Dijelaskan kepada mereka, ‘ltulah bau kemaluan para pezina.”

Ibnu Zaid, salah seorang imam dalam bidang tafsir berkata, “Sesungguhnya bau kemaluan para pezina itu benar-benar menyiksa para penghuni neraka.

DI ANTARA sepuluh ayat yang diperintahkan oleh Allah kepada Musa as, “Janganlah kamu mencuri dan jangan pula berzina sehingga Aku menutup wajah-Ku darimu!” Jika ini merupakan khithab (kalimat) untuk Nabi Allah, Musa, lalu bagaimana dengan yang lainnya?

Nabi SAW telah menyampaikan bahwa Iblis menyebar para tentaranya ke muka bumi, berkata, “Siapa di antara kalian yang menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan sebuah mahkota di kepalanya. Siapa yang paling besar fitnahnya paling dekatlah kedudukannya kepadaku. Salah satu tentaranya menghadap dan berkata, ‘Aku akan terus menggoda si fulan sampai ia mau menceraikan istrinya.’ Iblis berkata, ‘Aku tidak akan memberikan mahkota sebab pasti nanti ia menikah lagi dengan yang lain.’ Tentara yang lain menghadap dan berkata, ‘Aku akan terus menggoda si fulan sampai aku berhasil menanamkan permusuhan antara ia dan saudaranya.’ Iblis berkata, ‘Aku tidak akan memberikan mahkota sebab suatu saat ia pasti berdamai lagi.’ Tentara yang lain menghadap dan berkata, ‘Aku akan terus menggoda si fulan sampai ia berzina.’ Iblis berkata, ‘Wah, bagus sekali itu.’ Lalu Iblis mendekatkan tentaranya itu kepadanya dan meletakkan mahkota di atas kepalanya.” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari jalur Ibrahim bin Al-Asy’ats (berkata), telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Iyadh dari Atha’ bin Saib dari Abu Abdurrahman As-Sulami dari Abu Musa secara marfu’)

Kita berlindung kepada Allah dari keburukan setan dan tentara-tentaranya.

Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya iman itu ‘sirbal’, kain panjang yang dipakaikan oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Apabila seorang hamba berzina maka Allah mencabut sirbal itu darinya. Jika ia bertaubat, Dia akan mengembalikannya.” (Diriwayatkan Al-Baihaqi)

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Wahai sekalian orang-orang Islam, takutlah kalian dari (melakukan) zina. Sungguh padanya ada enam ancaman; tiga di dunia dan tiga yang lain di akhirat. Yang di dunia adalah hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur, dan kefakiran yang berkepanjangan. Adapun yang di akhirat adalah kemurkaan Allah tabaraka wa ta’ala, buruknya hisab, dan adzab neraka.” (Hadist lemah, diriwayatkan oleh Ibnu Adi, Al-Kharaithi, Ibnu Hibban, dan Abu Nu’aim)

Beliau juga bersabda:

“Barangsiapa mati dalam keadaan tidak berhenti minum arak, niscaya Allah ta’ala akan memberinya minum air sungai Ghuthah. Yaitu sungai di neraka yang bersumber dari kemaluan para pelacur (wanita-wanita pezina).” (Dhaif, diriwayatkan Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)

Begitulah, di neraka kelak akan mengalir dari kemaluan mereka nanah dan darah busuk lalu itu semua akan diminumkan kepada orang yang mati dalam keadaan’mushirr’, terus menerus dan tidak berhenti dari minum arak.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah daripada ‘setetes air’ yang dituangkan oleh seorang laki-laki ke kemaluan yang tidak dihalalkan baginya.” (Mursal Dhaif, diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dari jalur Ibnu Abi Dunya)

Rasulullah SAW juga bersabda, “Di Jahanam ada sebuah Iembah yang dipenuhi oleh ular berbisa. Ukurannya sebesar leher unta. Ular-ular itu akan mematuk orang yang meninggalkan shalat dan akan menggerogoti tubuhnya selama 70 tahun, lalu terkelupaslah daging-dagingnya. Di sana juga ada lembah yang namanya Jubb al-Huzn. la dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal (peranakan kuda dan keledai). Ia memiliki 70 sengat. Masing-masing memiliki kantung bisa. Ia akan menyengat pezina dan memasukkan isi kantung bisanya ke dalam tubuh pezina itu. Ia akan merasakan pedih sakitnya selama 1000 tahun. Lalu terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk.” (Dhaif, diriwayatkan Ahmad dan Al-Haitsami)

Disebutkan pula bahwa barangsiapa berzina dengan seorang wanita yang telah bersuami, maka bagi mereka berdua setengah adzab umat ini di dalam kubur. Ketika hari kiamat, Allah akan memberikan kepada suaminya berupa  kebaikan istri (yang berzina) tersebut, apabila (perilaku zina istri itu) tanpa pengetahuan suaminya. Namun, apabila suaminya mengetahuinya dan mendiamkan saja, maka Allah mengharamkan bagi suami itu surga, karena Allah telah tuliskan (tetapkan) pada pintu surga itu, “Kamu haram bagi dayuts (yaitu laki-laki [suami] yang mengetahui perbuatan keji [zina] keluarganya, namun dia mendiamkan saja dan tidak menghiraukannya).”

Disebutkan pula bahwa barangsiapa meletakkan tangannya pada seorang wanita dengan disertai syahwat, pada hari kiamat nanti akan datang dengan tangan terbelenggu di leher. Jika ia menciumnya, kedua mulutnya akan digadaikan di neraka. Dan jika berzina dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat nanti. la akan berkata, “Aku telah berbuat sesuatu yang haram.” Maka Allah memandangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah ini mengenai wajah orang itu dan ia pun mengingkarinya. la malah bertanya, “Apa yang telah aku lakukan?” Tiba-tiba seraya bersaksi lidahnya berkata, “Aku telah mengucapkan kata-kata yang haram.” Kedua tangannya bersaksi, “Aku telah memegang sesuatu yang haram.” Kedua matanya juga bersaksi, “Aku telah melihat yang diharamkan.” Kedua kakinya juga, “Aku telah berjalan menuju yang haram.” Kemaluannya berkata, “Aku telah melakukannya.” Malaikat penjaga berkata, “Aku telah mendengarnya.” Yang satu lagi berkata, “Aku telah melihatnya.” Akhirnya Allah berfirman, “Ada pun Aku telah mengetahui semuanya dan menutupinya.” Selanjutnya Allah berfirman, “Wahai para malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan kepadanya adzab-Ku. Aku sudah teramat murka kepada seseorang yang tidak punya malu kepada-Ku.”

Riwayat ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an surat An-Nur: 23: Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Zina yang paling besar dosanya adalah berzina dengan ibu, saudara kandung, ibu tiri, dan semua wanita yang termasuk mahram. Hakim telah menyatakan keshahihan hadits yang berbunyi, “Barangsiapa berzina dengan wanita yang masih mahramnya maka bunuhlah ia.” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Al-Kharaithi)

Sahabat Bara’ meriwayatkan bahwa pamannya (saudara ibu) telah diutus oleh Rasulullah SAW untuk menemui seseorang yang telah berzina dengan ibu tirinya. la diperintahkan untuk membunuhnya dan menjadikan hartanya sebagai ghanimah. (Sahih, diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Al-Kharaithi)

Kita memohon kepada Allah yang Maha Pemberi agar mengampuni semua dosa kita. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.*

Dipetik dari tulisan Imam Adz-Dzahabi dari buku Dosa-dosa Besar.

Sunday, January 15, 2017

Subhanallah, Inilah Keajaiban Diterimanya Tobat

SEMAKIN mendalami makna tobat, kita akan semakin mengenal ketinggian sifat Rahman dan Rahim Allah swt. Tidak hanya mendapat ampunan, seorang yang bertobat juga mendapat bonus-bonus yang amat bernilai dari-Nya.
Kali ini kita akan melihat sisi lain dari Kemurahan Allah kepada hamba-nya. Dalam Hadis Qudsi-Nya, Allah berfirman kepada Nabi Daud as, "Wahai Daud, sesungguhnya jika ada hambaku yang beriman melakukan dosa kemudian ia kembali dan bertobat dari dosa itu, lalu ia malu kepadaku ketika mengingatnya maka Aku akan Mengampuninya. Kemudian akan Ku buat malaikat yang mencatatnya menjadi lupa dan akan Ku ganti (dosa itu) dengan kebaikan. Aku tak peduli dengan itu semua karena Aku adalah Maha Pengasih dari yang Pengasih."
Kita semua tahu bahwa ada banyak saksi yang menyaksikan segala perbuatan kita. Mulai dari malaikat pencatat amal, anggota badan kita dan bumi tempat kita berpijak. Allah berfirman,
"Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhan-mu telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya." (QS.Al-Zalzalah:4-5)
Namun bagi orang yang sungguh-sungguh bertobat, Allah tutupi kesalahan mereka dari para saksi itu dan mereka akan menjadi lupa dengan dosa yang pernah dilakukan hamba ini.
Imam Jafar As-Shodiq, Guru dari Imam Madzhab Maliki dan Hanafi pernah meriwayatkan, "Jika seorang hamba bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya maka Allah akan Mencintainya kemudian Allah akan Menutupi dosanya di dunia dan di akhirat."
Seorang murid beliau yang bernama Muawiyah bin Wahab bertanya, "Bagaimana Allah menutupinya? "Imam menjawab, "Allah akan membuat lupa kedua malaikat yang mencatatnya kemudian Dia Mewahyukan kepada tubuhnya -tutupilah dosa-dosanya- lalu Mewahyukan kepada bumi -tutupilah dosa-dosanya- . Dan ketika (hamba ini) menghadap kepada Allah swt, tidak ada satupun yang bersaksi atas dosa yang ia lakukan."
Mungkin kita akan bertanya, "Apakah mungkin Allah mencabut ketetapan yang telah Ia tetapkan bahwa para saksi akan mengabarkan semua perbuatan seorang hamba?"
Tentu hal ini sangat mungkin, karena Allah swt telah memberi contoh saat Dia Mencabut fungsi ciptaan yang telah Allah tetapkan. Sebagaimana api dengan sifatnya yang membakar, Allah Cabut fungsinya ketika akan membakar tubuh Nabi Ibrahim as.
Kami (Allah) Berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim," (QS.Al-Anbiya:69)
Maha Suci Allah dengan segala kemurahannya. Dia Melihat tangan pendosa begitu bersih setelah hamba ini mencucinya dengan Taubatan Nasuha. Dengan rahmat Allah yang begitu luas ini, adakah yang masih ragu untuk bertobat?